Terima Kasih Anda Telah Mengunjungi Blog Ini

Blog ini bukan untuk tujuan komersial, bila ada gadget tambahan yang bersifat komersial itu bukan kehendak pemilik blog !

Senin, 06 Juni 2011

Di Antara Dzikir dan Selingkuh





By
Budi Wibowo


بسم الله الرّحمان الرّحيم

Wahai  peselingkuh…!! Sadarlah bahwa dalam relung hatimu benar-benar telah dikuasai oleh rasa kagum terhadap perempuan yang engkau gandrungi, relung hatimu benar-benar telah dikuasai oleh rasa kagum terhadap laki-laki yang engkau idamkan.   Anda telah melakukan dua pengkhianatan.  Pertama pada isteri/suami yang tulus mencintaimu, dan yang kedua engkau telah mengkhianati Tuhan bahwa pengagumanmu adalah kepada lukisan bukan pada pelukisnya

***

Ada sisi dalam diri  manusia,yang tahu hanyalah manusia dengan Tuhannya, inilah rahasia yang tersimpan dalam genggaman Allah SWT,  dan ini adalah senjata pamungkas  bagi Allah dalam mengadili manusia kelak, manusia tidak akan mampu lagi membantah,
Mungkin Anda tidak membayangkan nanti, seandainya  Allah membuka isi hati Anda saat remaja ketika berpacaran, pada saat Anda mengambil kebijaksanaan politik atau pada saat Anda memutuskan kebijaksanaan strategis lainnya.  Apakah kebijaksanaan itu demi Allah atau demi selain-Nya.   

Yang lebih mengerikan lagi bagaimana seandainya Allah membuka rahasia Anda ketika Anda melakukan perselingkuhan dengan kawan sejawat, kawan lama, sekretaris atau atasan Anda.     Mungkin Anda merasa aman karena tidak ada orang yang tahu,  suami Anda tidak tahu, isteri Anda tidak tahu.  Padahal mereka adalah orang-orang yang tulus mencintai Anda, mereka adalah orang-orang yang  tidak berdosa .    Mengapa Anda menabur angin yang pasti kelak akan menunai badai ?.

Yang lebih mengerikan lagi bila Anda melakukan perselingkuhan dengan membawa dalil agama, berlindung di balik sunnah.    Bermula saling memandang, kemudian saling mengenal selanjutnya saling mencurahkan isi hati, kemudian sepakat untuk  saling memberi nikmat dengan dalih sunnah.   Ini adalah peringatan , terutama bagi laki-laki yang telah beristeri.   Laki/suami yang demikian akan selalu  menanamkan pengertian kepada sang isteri  seakan-akan ia melakukan suatu hal sesuai dengan sunnah, agar ia bisa beristeri lagi.   Bagaimana jika Allah membuka rahasia Anda di hadapan-Nya kelak, bahwa sebenarnya Anda hanyalah mengikuti hawa nafsu belaka ?
.
Mungkin Anda adalah orang terpandang di mata masyarakat, mungkin Anda adalah seorang intelektual, atau bahkan mungkin Anda adalah seorang yang telah dikenal   sebagai ulama atau ustadz.   Malaikatpun juga mencatat demikian.   Tidak, Allah tidak melihat itu semua tetapi Allah hanya melihat sisi manusiamu, bukan sisi penampilanmu, sebagaimana rasul bersabda:

إنّ الله تعالى لا ينْظر إلي صواركم و أموالكم و لكنْ إنما ينظر إلي قلوبكم و أعمالكم

Sesungguhnya Allah tidak melihat bentuk tubuhmu dan pula  harta-hartamu, tetapi Allah  melihat pada hatimu dan amal perbuatanmu.” (HR. Muslim  dan Ibn Majah).

Jadi Anda adalah , sosok yang berada di balik topeng.   sosok yang bersembunyi di balik mata yang memandang, mulut yang trsenyum dan berbicara

***


Di mata Allah SWT hanyalah orang-orang berakal atau pintar saja yang Ia sukai,  mereka mungkin bisa sama sekali berbeda menurut  pandangan kebanyakan manusia.   Mungkin orang yang  pintar di hadapan-Nya adalah orang yang tidak memiliki harta dalam pandangan manusia, tidak memiliki jabatan dan tidak memiliki gelaran-gelaran kemanusiaan dalam pandangan manusia.  Sebaliknya orang yang tidak berakal (bodoh) itu adalah orang yang memiliki  harta yang melimpah dalam pandangan manusia, memilki jabatan kemuliaan atau memiliki gelaran-gelaran kemanusiaan dalam pandangan manusia

Di mata Rasul orang yang tidak berakal (bodoh) itu ia nyatakan sebagai bangkai-bangkai yang berjalan, sebaliknya orang yang berakal itu adalah  manusia yang hidup.

مَثَلُ الّذيْ يَذكُرُ اللهَ والّذِى لا يَذكُرُ اللهَ   مَثَلُ الحَيِّ وَ المَيِّتُ
Perumpamaan (perbandingan) orang yang ingat akan Allah dan orang yang tidak ingat akan Allah adalah seperti orang yang hidup dan mati.” (HR Bukhori dan Muslim)


Siapakah orang pintar di hadapan Allah?   Allah menyebut mereka itu dalam Alqur’an dengan  sebutan “Ulil Albab”


إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ(190)الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda orang yang berakal , (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) :” Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia Maha suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa nereka.  (QS Al Imran:3:190)  

Jadi Allah dan Rasul-nya menyatakan bahwa orang yang berakal itu adalah orang yang selalu ingat akan Tuhan-Nya.(dzikrullah) sambil berpikir menganai fenomena yang terjadi di alam semesta ini, termasuk apa yang terjadi dalam gejolak yang ada dalam dirinya.   Mereka inilah orang-orang yang selalu dalam penjagaan Allah SWT;

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ
Ingatlah daku niscaya Aku mengingatmu.” (QS Al Baqarah :2:152 )

Ayat ini kemudian dipertegas melalui, hadist kudtsi:

Aku (Allah) adalah menurut prasangkaan hamba-Ku terhadap-Ku, aku berada bersamanya dikala ia ingat kepada KU, dan jika ia ingat Daku sendirian, Aku akan ingat ia sendirian, dan bila iangat Daku di tengah orang banyak, Aku ingat dia ditengah orang banyak (Malaikat) yang lenbih banyak, Jika ia mendekatkan diri kepadaKu sejengkal aku mendekat kepadanya sehasta, Jika ia mendekatkan diri kepadaku sehasta aku akan mendekat kepadanya sepuluh hasta, jika ia mendekat kepada-Ku berjal;an, Aku mendekat kepadanya berlari.” (HR Bukhori dan Muslim).

Demikian Firman Allah, seandanya kita gambarkan dalam eksprei bahasa manusia ” Allah begitu gembiranya terhadap hamba-hamba-Nya yang selalu mengingat kepada Allah.


***

Betapa banyak manusia yang terjebak dalam  tindakan yang keliru atau dalam kesimpulan yang salah.   Ibarat tamsil antara lukisan dan pelukis,   mereka dihadapkan pada pertanyaan  siapakah yang lebih Anda kagumi, lukisan atau pelukisnya ?  

Bila Allah telah menciptakan alam yang indah, perempuan yang cantik lelaki yang tampan dan perasaan  indah dalam diri Anda, maka  bila Anda ditanya ,siapakah yang menciptakan semua itu ?  Dapat kita pastikan bahwa Anda akan menjawab “Tuhan”.     Dalam bahasa seni kita dapat mengutarakan bahwa pelukis  semua itu adalah  Allah.,   tetapi mengapa manusia banyak yang terjebak dalam kesimpulan yang keliru ? Mereka lebih mengagumi rumah yang mewah, kendaraan yang bagus, isteri yang cantik., tanpa berpikir siapa yang medatangkan atau yang menjadi sebab itu semua..   Itulah  sebab mengapa Allah berfirman:

وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ

Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan” (QS Ali Imran : 3 : 185)”

Dan nyatalah bahwa manusia banyak yang terjebak dalam ketertipuannya di dunia ini.


Tetapi manusia banyak yang mengutamakan kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal (QS: Al A’la(87): 16-17).

Penggemar yang pintar tentu  akan bertanya dan berusaha , serta belajar  bagaimana cara melukis dan bagaimana pelukis mencurahkan segala imaginasinya  di permukaan kanvas.   Penggemar yang pintar tentu akan selalu berusaha mendekat pada pelukis, dan selalu menyebut-nyebut sang pelukis dalam kalbunya maupun dengan lesannya.
Bagaimana bila pelukis itu adalah Tuhan, maka sdh. sewajarnya bila orang orang yang pintar atau berakal itu akan selalu mengagumi Tuhan dan selalu menyebut-nyebut nama Tuhan-Nya.   

Subhanallah. (Maha suci Engka ya Allah),
Engkau maha Agung, (Allahu akbar)
Engkau Maha terpuji, (Alhamdulillah)
Tiada kekuatan kecuali dengan izin MU (Lahaula walaa quwata Illa billah) dan
Tiada Tuhan selain Engkau. (laa Ilaha Illa Allahu)

Kelima kalimat itu sangat mengetuk Sang Maha Pelukis sehingga utusannya mengungkapkan bahwa lima kalimat tersebut ringan diucapkan tetapi sangat berat timbangannya, yakni lebih berat daripada dunia seisinya.     

Maka telah jelas bahwa siapa sebenarnya orang yang bodoh dan siapa sebenarnya orang pintar (berakal) itu.

***

Wahai  peselingkuh…!! Sadarlah bahwa dalam relung hatimu benar-benar telah dikuasai oleh rasa kagum terhadap perempuan yang engkau gandrungi, relung hatimu benar-benar telah dikuasai oleh rasa kagum terhadap laki-laki yang engkau idamkan.   Anda telah melakukan dua pengkhianatan.  Pertama pada isteri/suami yang tulus mencintaimu, dan yang kedua engkau telah mengkhianati Tuhan bahwa pengagumanmu adalah kepada lukisan bukan pada pelukisnya.  

Logikamu mengatakan bahwa engkau lebih mengaggumi Tuhan, engkaupun tampak rajin beribadah, pergi ke masjid, menyebut-nyebut nama Tuhan, bahkan dalam berargumen selalu memasukkan dalil-dalil agama.  Ketahuilah bahwa semua itu hanyalah bungkus yang menutupi bau busuk yang berada di dalamnya.  Sebenarnya sisi manusiamu telah tertindas oleh sisi binatangmu.  Kalau demikian mana mungkin engkau rajin beribadah, pergi ke Masjid me-nyebut2 nama Tuhan, boleh jadi engkau pandai berargumen dengan membawa dalil2 agama karena memang engkau adalah binatang yang berakal.   Mana mungkin Tuhan akan mengingat  kepadamu yang dalam kesendirianmu, mana mungkin Tuhan akan mengingat dalam keramaianmu, sedangkan  penampakanmu adalah sisi binatangmu.    Subhanallah, A’udzu billahi min dzalik (Maha Suci Allah, Aku berlindung kepada-Allah dari kondisi demikian).

***
وصلّ الله على سيّدنامحمّدٍ وعلى آله و صحبه وسلّم

Semoga  bermanfaat pada diri saya dan jamaah sekalian ..Amin.
Wa Allaahu a’lamu bishowab
Bdl, Mei 2011

BW

PUSTAKA
Alqur’an Karim
Arifin, B.  1994.  Mengenal Tuhan.  PT Bina Ilmu.  Surabaya.  Hal. 79.
Imam Suyuti.  _______.  Al Jaamingush Shogir. Juz I.  Maktab Dar Ihya Alkitab
             Arabiyah.  Indonesia.  Hal. 74

»»  LANJUT...