Oleh Budi Wibowo
بسم الله الرّحمان المرّحي
Bila kekasih tersenyum kita kan tahu apa arti senyumnya, bila kekasih diam tanpa kata seakan kita tahu isi hatinya, bila dia jauh kita sangat merindukannya, bila dia sakit kita ikut merasakannya....Ibu...Suamiku...Isteriku....Anakku..
Seorang anak menangis ketika ditinggal pergi oleh ibunya,
airmata ini berderai membasahi pipi ketika berpisah dengan ibu,
apalagi dia pergi untuk selama-lamanya,
"Ibu..Ibu..Ibu..jangan kau tinggalkan aku!"
Seorang wanita bersedih ketika ditinggal suaminya pergi,
derai airmata seorang isteri tak kunjung reda ketika merindukan suami,
apalagi suami telah pergi untuk selama-lamanya,
"Suamiku....suamiku...suamiku..., jangan kau tinggalkan aku, aku rindu belaian kasih sayangmu."
Seorang lelaki yang gagah akan hilang kewibawaannya,
ketika sang isteri sakit,
apalagi dengan suara parau pamit untuk pergi selama-lamanya,
"Isteriku..jangan kau pergi..,jangan kau tinggalakan aku,
aku rindu kasih sayangmu, aku rindu akan keceriaanmu!".
Seorang ibu merasa iba ketika anaknya bersedih,
seorang ayah ikut bersedih ketika anaknya mendapat cobaan,
apalagi sang anak menggapai memanggil kedua orang tuanya,
"Ibu...Bapa...tolong aku ibu.."
"Oh anakku.."
apalagi sang anak kemudian pergi 'tuk selama-lamanya,
menghadap Sang Pencipta.
Nabipun menangis ketika kehilangan puteranya yang bernama Ibrahim. Derai air matanya tak tertahankan. "Oh anakku ..oh..buah hatiku..",bahkan dia bersedih ketika hendak meninggalkan dunia ini untuk selama-lamanya, ucapnya; "Umatku...Umatku..!!"
Mungkin Anda pernah mengalami hal yang demikian, mengapa bersedih? Itu disebabkan oleh adanya jalinan kasih sayang yang telah merasuk dalam diri Anda. Rasa belas kasih dan sayang ini merupakan setitik rahmat dari berjuta rahmat yang dicurahkan Allah swt. kepada manusia, kemudian juga dicurahkan kepada binatang dan tumbuhan. Apakah Anda pernah berpikir bahwa seekor kuda mengangkat kakinya sambil merumput lantaran khawatir menginjak anaknya? Apakah Anda pernah berpikir bahwa timbuh-tumbuhan dalam kondisi yang unfavourable (tertekan) dia segera berusaha melestarikan keturunannya? Bahkan Anda mungkin tidak pernah berpikir bahwa itu adalah sebuah rahmat yang tidak ternilai harganya ketika Anda saling bercumbu dengan pasangan Anda. Bayangkan seorang suami dengan kelembutannya memeluk mesra sang isteri, dia belai rambutnya, dia cium pipi, kening dan bibirnya, dengan isyaratpun seorang isteri telah mampu menangkap maksudnya....Alangkah indah hidup ini. Itulah setitik rahmat yang telah Allah swt. turunkan ke dunia.
Kata rahmat mengandung makna :"kelemahlembutan, kasih sayang dan kehalusan" (Ibnu Faris, pakar bahasa, w 395 h, yang dikutib oleh Quraish Shihab), kemudian disebutkan dalam kamus Munawir berarti "belas kasihan". Rahmat juga dapat dipahami sebagai sesuatu yang dicurahkan (Quraish Shihab). Oleh karena itu "rahmat Allah" dapat kita pahami sebagai belas kasihan yang dicurahkan Allah swt. kepada makhluk-Nya".
Sesuatu yang dicurahkan itu salah satunya adalah rasa belas kasihan yang ada pada makhluk yang telah diuraikan di atas. Dengan rahmat tersebut makhluk menikmatinya, Allahpun mempersilakan untuk menikmatinya. Rahmat Allah itu luas sebagaimana sabdanya;
وَرَحْمَتِى وَسِعَتْ كلَّ شَىْءٍ
"Rahmatku mancakup segala sesuatu ." (Al 'A-raf [7]:156)
Namun beliau bersabda bahwa rahmat yang diturunkan ke bumi ini hanya sedikit saja,
قُلْ مَتَاعُ الدُّنْيَا قَلِيْلٌ
"Katakanlah: Keasenangan di dunia ini hanya sebentar (sedikit)." (An Nisa' [4]: 77)
Kemudian Rasul bersabda;
"Allah swt. menjadikan rahmat itu seratus bagian, disimpan di sisi-nya sembilan puluh sembilan dan diturunkan-Nya ke bumi ini satu bagian; yang satu bagian inilah yang dibagi pada seluruh makluk, (yang tercermin antara lain) pada seekor binatang yang mengangkat kakinya terdorong oleh rahmat kasih sayang, kuatir jangan sampai menyakitinya." (HR Muslim)
dengan rahmat tersebut makhluk menikmatinya, Allahpun mempersilakan makhluk untuk menikmatinya, tetapi di samping itu Ia memperingatkan bahwa semua itu hanyalah tipuan yang menyenangkan.
وَمَاالحَيَوَاةُالدُّنْيَاإلاَّ مَتَاعُ الغُرُورِ
"Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu" (Al Hadid [57]:20)
Dengan kata lain Allah mengingatkan "Kamu jang tertipu", demikian juga dengan isyarat agung yang pernah diucapkan oleh Yang Maha Agung ketika memberi tahu Adam dan isterinya "Jangan kalian mendekati pohon ini", atau dengan kata lain bahwa manusia jangan sampai tertipu. Oleh karena rayuan sang isteri dan didorong rasa belas ksihan, akhirnya Adam melakukan pelanggaran. Jadi sebenarnya perempuanlah pengendali nikmat di dunia ini dan puncak nikmat itu sebenarnya ada padanya, maka dari itu Rasul bersabda;
الدُّنْيَا مَتَاعٌ وَ خَيْرٌ مَتَاعِ الدُّنَا
المَرْأةُ لصَّالِحَةُ
"Dunia ini hanyalah kesenangan (sementara ) dan sebaik-baik kesenangan dunia adalah wanita yang shalih (HR Ibnu Majah, Nasa'I dan Ahmad).
و صلّ الله على سيّدنا محمّد وعلى آله وصحبه وسلّم
Demikian sekapur sirih ini smoga bermanfaat bagi diri saya dan pembaca sekalian.
Amiin.
5 KEUTAMAAN Menjenguk ORANG SAKIT.
-
5 KEUTAMAAN Menjenguk ORANG SAKIT Menjenguk orang sakit merupakan amalan
yang sangat mulia dan istimewa. Selain memang dianjurkan oleh Rasulullah
sebagai s...
5 tahun yang lalu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar