Terima Kasih Anda Telah Mengunjungi Blog Ini

Blog ini bukan untuk tujuan komersial, bila ada gadget tambahan yang bersifat komersial itu bukan kehendak pemilik blog !

Senin, 18 Agustus 2014

Khutbah Idhul Fitri : BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

(KUTBAH ‘IDUL FITRI 29 Juli 2014 M/1935  
By
Budi Wibowo

بسم الله الرحّمان الرّحيم 
الله اكبر( 9x )   ولله الحمد


اَلحَمْدُ لِلّهِ الَّذِىَ انْزَلَ شَهْرَ رَمَضاَنَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

اَشْهَدُ اَنْ  لاَ الَهَ الاَّ اللهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَلَّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ عَلَى محمّد عَبْدِكَ وَ رَسُولِكَ وَعَلَى آَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ: أَمَّابَعْدُ


فَيَا اَيُّهَ المُحَضِرُوْنَ : اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَ اَنْتُمْ مُسْلِمُوْن

قَالَ الله تَعَلَي فِي الكِابِ الكَارِمِ:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا

صَدَّقَ اللهُ الْعَظِمَ وَ صَدَّقَ رَسُوْلُ اللهِ الْكَرِمَ

Jamah ‘idul fitri yang dimuliakan Allah,
Puji syukur mari kita panjatkan kehadiran Allah swt, yang telah melimpahkan rahmat kepada kita dengan diturunkannya Alqur’an kepada kita sebagai petunjuk dan pembeda antara yang hak dan batil

Salam dan sholawat mari kita sanjungkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad berserta keluarga sahabat dan para pengikutnya.

Allah swt berfirman:
وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا


“Dan kami wasiatkan kepada manusia untuk bergaul dengan kedua orang tuanya
dengan baik” (Al AnKabut:8).

Oleh karena itu judul kutbah yang akan saya bawakan pada pagi hari ini adalah:

BERBAKTI KEPADA KEDUA ORANG TUA

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd
Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Dalam kitab suci Alqur’an sering kita temui Allah meyebut eksistensi dirinya dengan kata “kami”, yang dalam bahasa kita berarti Dia bersama yang lainnya.

Jamaah ‘Id rahimaukumallahi
Menurut para mufasir Allah menggunakan istilah “kami” dalam Alqur’an tersebut karena ia hendak  memuliakan atau mengangkat derajat makhluk-Nya yang ia manfaatkan sebagai perantara, sebagai misal pemakaian kata tersebut adalah dalam penciptaan manusia. 

Siapa yang Ia muliakan dalam hal ini? Tentu  yang menjadi perantara lahirnya manusia yaitu Ayah dan Ibu kita.  Maka dari itu Allah berfirman dalam surat Al An kabut ayat 8:

وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حُسْنًا

“Dan kami wasiatkan kepada manusia untuk bergaul dengan kedua orang tuanya dengan baik” (Al AnKabut:8).

Allahu Akbar 3x  Walillahilhamd
Jamaah ‘Id rahimakumallahi

Dengan perantara kedua orang tua itulah Allah menurunkan rahmatNya atau kasih sayang-Nya kepada kita.  Sembilan bulan Ibu mengandung kita, penuh dengan kasih sayang dan do’a, meskipun kita masih dalam kandungan, ia bela  demi keselamatan kita dengan segenap harta dan tenaga,  penuh dengan kepayahan untuk kelahiran kita.   Inilah sebenarnya rahmat Allah yang dicurahkan kepada kita melalui ibu dan bapak kita, maka dari itu pada ayat lain  Allah memperingatkan kita dengan firman-Nya:

 وَوَصَّيْنَا الْإِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُ وَهْنًا عَلَى وَهْنٍ وَفِصَالُهُ فِي عَامَيْنِ أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوَالِدَيْكَ إِلَيَّ الْمَصِيرُ

“Dan Kami perintahkan manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya, di mana ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun.  Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. (Luqman: 14).


Allahu Akbar 3x  Walillahilhamd
Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Jerit tangis kelahiran kita disambut penuh suka cita oleh orang tua kita,  Ibu begitu sayang kepada kita, kita  disuapinya  karena kita belum bisa makan sendiri, ia bersihkan kotoran kita karena kita belum bisa bersuci sendiri, ia selimuti kita agar kita tidak kedinginan bahkan kita selalu dalam dekapannya ketika badan kita panas karena sakit, iapun ikut merintih sedih ketika kita merintih kesakitan.
Namun ketika kita senyum tertawa seluruh bumi dan seisinya seakan juga ikut tertawa, begitulah sambutan kepada seorang hamba yang masih suci.

Siti Aisyah r.a pernah ditamui seorang wanita yang kelaparan dengan membawa dua anaknya,  yang satu dalam gendongan ibunya.  Aisyah hanya memiliki 3 (tiga) biji kurma kemudian ia berikan kurma tersebut kepada mereka, oleh sang ibu  kurma itu dibagi kepada dua anaknya dan satu adalah bagian ibu itu sendiri
Tidak hendak ibu itu memakan kurma bagiannya. 

Setelah anak-anaknya menghabiskan kurma, anak-anak itu melihat ibunya, tidak tahan melihat anaknya yang masih menginginkan makanan, maka kurma bagiannya dibagikan kepada kedua anaknya.  Si Ibu memilih tidak makan kurma sama sekali.

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd
Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Maka dari itu ketika Nabi ditanya oleh seorang lelaki:”Siapakah yang paling berhak aku pergauli dengan baik?” Rasulullah menjawab:”Ibumu!”,” Lalu siapa?” Rasulullah menjawab:” Ibumu!”," Lalu siapa ?” Rasulullah menjawab :” Ibumu!” Sekali lagi orang itu bertanya :”Kemudian siapa?” Rasulullah menjawab :”Bapakmu?” (HR Bukhori dan Muslim).

Demikian Rasul mengajarkan kita untuk lebih memuliakan Ibu kita.  Artinya begitu besar peran seorang ibu sebagai perantara turunnya rahmat Allah swt kepada kita, bahkan dalam sebuah teori menyebutkan bahwa peradaban manusia itu diawali oleh peran wanita sebagai seorang ibu pada waktu itu.  Teori tersebut mengungkapkan bahwa:

Ketika peradaban pertanian belum terbentuk, laki-laki berperan sebagai pencari makanan dengan melakukan perburuan, sedang wanita berdiam digoa-goa untuk merawat anaknya.  Suatu saat anak menangis kelaparan sedang laki-laki tidak berada di tempat.  Kebingungan seorang ibu terpecahkan setelah ia melihat adanya bekas umbi-umbian yang berserakan  di sekitar gua itu tumbuh kembali, kemudian diambilah umbi-umbian itu untuk menutupi rasa lapar anaknya. Dari situ kemudian timbul pemikiran bagi ibu itu untuk menanam umbi-umbi tersebut di sekitar goa.  Maka sejak itu terbentuklah peradaban pertanian.

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd
Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Maka dari itu ketika  ada seorang hamba yang durhaka kepada kedua orang tuanya  Allah SWT ikut murka, Rasul bersabda:

فَمَنْ اَرْضَي وَالِدَيْهِ فَقَدْ اَرْضَي خَالِقَهُ وَمَنْ اَسْخَطْ وَالِدَيْه فَقَد اَسْخَطْ خَالِقَهُ

“Maka barang siapa meridhakan dua orang tuanya,maka sungguh dia telah meridhakan  Penciptanya, dan barang siapa memurkakan dua orang tuanya, maka dia sungguh telah memurkakan Penciptanya” (Tambihul Ghofilin).     

Bahkan rasul bersabda durhaka terhadap orang tua itu merupakan salah satu dari 3 dosa besar.  Bersabda Rasulullah SAW

اَلاَ أُنْبِئُكُمْ بِأَكْبَرِ الكَبَائِرِ

“Apakah kalian mau kuberitahukan mengenai dosa yang paling besar?”
Para sahabat menjawab:”Benar wahai Rasulullah”: Beliau lalu Rasul bersabda:

ألاِشْرَاكُ بِااللهِ وَ عُقُوقُ الوَالِدَيْنِ   وَ قَوْلُ الزُّوْرِ

“Mempersekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua dan ucapan (sumpah) palsu.”(HR Bukhori)

Allahu Akbar 3x Walillahilhamd
Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Setiap orang tua menghendaki anaknya menjadi orang yang sholeh, namun banyak sekali anak manusia yang tidak menyadari kehendak orang tua tersebut:

-          Bagi mereka yang masih dalam bimbingannya ibu dan ayah mereka menginginkan anaknya menjadi anak yang pandai di sekolah, rajin ibadah tekun belajar agama.

-          Bagi mereka yang telah berumah tangga ibu dan ayah mengharapkan menjadi pemimpin dalam kebajikkan dalam rumah tangga dan masyarakatnya.

Pendek kata Ayah dan ibu menginginkan anaknya menjadi anak yang sholeh.

Allahu Akbar 3x  walillahilhamd
Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Namun sekarang banyak sekali anak manusia yang menyayat-nyayat hati kedua orang tua mereka baik ketika orang tua mereka masih hidup di dunia maupun pada saat keduanya telah berada di alam kubur.

Banyak di kalang anak muda yang  membiasakan  meminum-minuman keras, merokok sebagai  latihan untuk menghirup narkoba, selalu berjingkrak ria tidak pernah berpikir masa depan, padahal kebahagian orang tua itu berada pada kedewasaan mereka.  Mari kita perhatikan Firman Allah SWT berikut;

يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

“Hai orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (Al Hysr:18)

Allahu Akbar 3x  walillahilhamd
Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Demikian pula bagi kalangan kaum dewasa yang telah berumah tangga.   Banyak di antara mereka yang pandai berteori membolak balikan logika,  mencampur adukkan antara yang hak dan yang batil, demi meraih harta, kedudukan dan gengsi di hadapan manusia.

Berdagang penuh dengan tipuan,  memanfaatkan uang negara untuk mencapai kedudukan, dan menghalalkan segala cara untuk mencapai kepuasan yang sesaat.  Apakah mereka tidak menyaadari bahwa’

Sesuap makanan yang haram masuk kedalam badan menyebabkan do’a tidak diterima selama 40 hari. Mereka mestinya berpikir berapa banyak barang yang mereka kuasai yang menyebabkan batalnya do’a; 

Bila do’a kita selalu tertolak maka orang tua yang berada di alam sana tidak pernah siram siram kesejukan,  padahal hanya itulah yang diharapkan oleh mereka.  Ini berarti bahwa kita secara tidak langsung telah mendurhakai kedua orang kita sendiri.

Inilah tanda bagi mereka yang semakin tinggi jabatan, memanfaatkan jabatannya itu untuk selingkuh, dusta dan korup.  Na’udzubilahimin dzalik.
Ini menggambarkan bahwa  semakin tambahah usia semakain tambah pula kebodohannya.    Allah SWT tidak mengampuni orang yang demikian kecuali bertobat.   Mari kita perhatikan Firman Allah SWT berikut:

إِنَّ الَّذِينَ ءَامَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ ءَامَنُوا ثُمَّ كَفَرُوا ثُمَّ ازْدَادُوا كُفْرًا لَمْ يَكُنِ اللَّهُ لِيَغْفِرَ لَهُمْ وَلَا لِيَهْدِيَهُمْ سَبِيلًا

Sesungguhnya orang yang beriman kemudian mereka kafir kemudian beriman kemudian kafir dan bertambah kekafirannya, sekali-kali Allah tidak akan mengampuni mereka dan tidak akan memberi petunjuk kepada mereka. "(An Nisa: 137)

Allahu Akbar 3x walillahilhamd
Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Allah SWT masih sayang kepada kita Ia selalu menghendaki agar hambanya dapat menikmati seluruh rahmat-Nya di akhirat kelak.  Setiap  tahun kita diseru untuk berpuasa di bulan romadhan, dengan tujuan agar kita mampu mengendalikan napsu yang mudah terpancing berbuat kebejatan, dengan cara mengekang dengan paksa untuk tidak makan dan minum,  tidak berkata kotor, tidak mendengar yang tidak baik, dan menjauhkan lintasan pikiran dari hal-hal yang jorok.

Pemaksaan semua itu bagaikan pembakaran jiwa, agar  kuman-kuman pembawa penyakit kebejatan moral yang melekat pada diri kita musnah terbakar.  Oleh karena itu selain mengandung makna “pengendalian” shoum atau puasa juga mengandung makna  “pembakaran.”  Semoga puasa kita pada hari-hari kemarin diterima di sisi Allah swt.

Allahu Akbar 3x walillahilhamd
Jamaah ‘Id rahimaukumallahi

Hari ini kita bersimpuh dihadapan Allah.  Hari ini tidak ada kaum muslim yang menjerit kelaparan, hari ini para malaikat menyambut gembira kehadiran di pintu depan rumah kita ,di jalan-jalan, di gang-gang dan di pintu2 masjid sambil memohon ampunan untuk kita,  sementara kita bertakbir mengaggungkan nama Allah.
Allahu Akbar 3x  Wa lillahilhamd.

Seharusnya kita sadar sepenuhnya bahwa hari ini adalah awal dari dari perjalanan kita untuk mengarahkan langkah  ke jalan yang lurus, bertekad untuk tidak mengulangi kebengkokan yang telah kita buat pada hari-hari kemarin. 

Ke depan,
Mari kita makmurkan masjid kita ini dengan sholat berjamaan.   Seharusnya kita merasa malu mengapa masjid yang megah ini hanya kita ramaikan di bulan puasa saja di hari2 lain kita tinggalkan sepi.

Ke depan
Mari kita tunaikan zakat dan perbanyak sedekah untuk menggangkat saudara-saudara kita yang fakir dan miskin,

Seharusnya kita merasa malu mengapa tidak menyegerakan sedekah dan menunaikan ibadah haji, padahal  Allah telah memberikan rezeki yang melimpah kepada.

Rasul bersabda bahwa orang yang cerdas adalah orang yang berpikir untuk menyambut kematian.
Untuk menyambut kematian yang sudah pasti itu bekal apa yang sudah kita persiapkan?   Mungkin besuk kita akan meninggal.

Oleh karena itu mulai hari ini mari kita tinggalkan,
kebodohan, kekenyolan, kemubadziran dan kepura-puraan yang menyesatkan. 

Mari kita pelihara perolehan yang kita dapat di bulan puasa kemarin untuk meningkatkan kwalitas hidup kita, sehingga kita termasuk golongan orang yang cerdas di hadapan Allah swt.  Amiin.

Semoga kita masih diberi kesempatan bertemu dengan bulan ramadhan yang akan datang.  Amiin.

بَارَكَ اللهُ لِئ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْ اَنِ الْعَظِمَ
وَنَفَعَنِئ وَ أِيَكُم بِا لاَيَاتِ وَالْذِّكْرِ الْحَكِيْمَ
وَ قُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَ اَنْتَ خَيْرٌ الَّحِمِيْنَ

Kutbah II
Allahu Akabar 7 x

الحَمْدُ لِلَّهِ الّذِى أمَرَنَا بِالإتِّخَادِ وَلإعْتِصَامِ بِحَبْلِ اللهِ ألمَتيْنِ
 أ شْهَدُ انْ لآإلٰهَ ألاّ ألله واشْهَدُ انَّ مُحَمّداً عَبْدُهُ ورَسُولُهُ
اللهمَّ صَلِّ وسَلِّم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَ عَلَى آلِهِ و اصْحَبِهِ أجْمَعِيْنَ
أمَا بَعْدُ:
فَيَا عِبَادَاللهِ آتّقُو الله مَا اسْتَطَعْتُمْ وَ سَا رِعُ إلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ العَالَمِيْنَ   : واَعْلَمُوا انّ الله سُبْحٰهُ وَتَعالَى أمَرَكُمْ بِامْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ و ثَنَّى بِمَلآ ءِكَتِهِ المُسَبِّحَةِ بِقُدْسسِهِ, فَقَالَ تَعَالَى فِى القُرْآنِ العَاظيْمِ :

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
  
أللهمّ صَلِّ وسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدٍ المُرْسَلِيْنَ , وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ وَقَرَبَتِهِ وَأزْواَجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ اجْمَعِيْنَ.  وارْضَاللهُمَّ عَلَى اَرْبَعَةِ الخُلَفَاءِ الرَّاسِدِيْنَ
سَيِّدِنَا اَبِى بَكْرٍ و عُمَرَ و َ عُشْمَانَ و عَلِىِّ,  و عَلَى بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ والّتَابِعِيْنَ
وتَابِعِ التَّابِعِيْنَ,  وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ إلى يَوْمِ الدِّينَ,  و عَلَيْنَا يَا اَرْحَمَ رَاحِمِيْنَ

YA ALLAH
PAGI INI HAMBAMU YANG HINA INI BERSIMPUH DI HADAPANMU, MEMOHON SECERCAH AMPUNANMU

KARENA TELAH LAMA HAMBAMU INI MENINGGALKANMU,
MENINGALKAN ORANG TUA,
MENGHINDAR DARI APA YANG DIIDAMKAN MEREKA.

YA ALLAH
DENGAN PENUH KESEDIHAN DAN PENYESALAN YANG MENDALAM   AMPUNILAH  KAMI DAN  AMPUNILAH KEDUANYA,
HAPUSKANLAH SEGALA KESALAHANNYA ,
SAMPAIKAN SALAM KAMI KEPADA MEREKA..
YA ROB,
MOHONKAN MAAF KEPADA MEREKA ,
ATAS KEDURHAKAAN KAMI YANG TELAH KAMI PERBUAT TERHADAP MEREKA  :

KETIKA KAMI MASIH REMAJA
SERING KAMI MENGHINDAR APABILA DISURUH

KETIKA KAMI TELAH BERUMAH TANGGA
JARANG MENJENGUK MEREKA

DAN KETIKA SANAK FAMILI
MENGABARKAN  MEREKA SAKIT
KAMI TIDAK BERADA DI SISINYA.

    YA ROB.. MAAFKANLAH HAMBAMU INI,
SEBAGAI  SEORANG ANAK YANG DURHAKA PADA      KEDUANYA,
BAHKAN KETIKA MEREKA MENGHEMBUSKAN
NAFAS YANG TERAKHIR
KAMI TIDAK BERADA DI SISI MEREKA
KALAU TOH BERADA DI SISI MEREKA
KAMI TIDAK MAMPU BERBUAT APA-APA
HILANG SEGALA DAYA
MATA HANYA MENATAP SEDIH.
LIDAH INI KELU TIDAK MAMPU MENGELUARKAN SEPATAH KATA

KAMI HANYA TERDUDUK DIAM DI SISI MEREKA
KETIKA ENGKAU CABUT NYAWA MEREKA
KAMI HANYA MENANGIS TERSEDU DI SAMPING JASAD MEREKA

YA  ALLAH  AMPUNILAH HAMBAMU YANG PENUH DOSA INI !
KAMI TERINGAT SEGALA KEDURHAKAAN  YANG KAMI PERBUAT  KEPADA MEREKA,
PADA HAL KETIKA MEREKA MURKA, ENGKAU TAHU DAN TENTUNYA ENGKAU IKUT MURKA ...

YA  ROB
AMPUNILAH KAMI,
JADIKANLAH PUASA KAMI KEMARIN SEBAGAI PENEBUS SEBAGIAN DOSA KAMI,

YA ROB,
HANYA KEPADAMULAH TEMPAT KAMI MENUMPAHKAN
SEGALA PENYESALAN.
SEKALI LAGI APUNILAH ORANG TUA KAMI,
KASIH SAYAMGILAH MEREKA SEBAGAIMANA MEREKA MENUMPAHKAN KASIH SAYANGNYA KEPADA KAMI PADA SAAT KAMI MASIH KECIL

YA ROB..
DENGARKAN RINTIHAN HAMBAMU DI PAGI INI,
HAMBA YANG TELAH MENUNAIKAN KEWAJIBAN PUASA YANG ENGKAU TENTUKAN…

YA. ROB
JAGALAH DIRI KAMI DAN KELUARGA KAMI..
HINDARKAN LAH KAMI DARI API NERAKAMU

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا ءَاتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

WASHOLALLAHU NGALA SAIDINA MUHAMMADIN WA ‘ALA ALIHI WA ASHABIHI AJMAIN

WAL HAMDULILLAHI RABBIL ‘ALAMIN.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh.


36 komentar:

  1. Ijin Copy paste Ustadz
    Jazaakumullah khairan katsira

    BalasHapus
  2. sukron khasiroh atas materi khutbah idud fitri....

    BalasHapus
  3. Assalamualaikum pak ustadz, sya mohon ijin copy paste, karena ini artikelnya bagus sekali.

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum pak ustadz.. izin copas,,, materinya sangat menyentuh,,

    BalasHapus
  5. ijin kopy...makasih sudah berbagi
    salam

    BalasHapus
  6. Izin Copas Ustdz, Jazakallahu Khairan Katsiro

    BalasHapus
  7. insya allah ijin copas ustad

    BalasHapus
  8. Ustad mau copy tidak tau carnya

    BalasHapus
  9. Izin Copy Utk khutbah tahun 2019 5 Juli.....semoga bermafaat

    BalasHapus
  10. Assalamu'alaikum akhi, izin copas

    BalasHapus
  11. Assalamu'alaikum, mohon izin copaz Pak Ustad

    BalasHapus
  12. Assalamu Alaikum pk ustad sangat menyentuh dan menyedihkan pk ustad mohon izin copas pak pk ustad

    BalasHapus
  13. assalamu`Alaikum ustadz mohon ijin copi

    BalasHapus
  14. Assalamu'alaikum ustadz mohon ijin copi

    BalasHapus
  15. Ijin copy ustadz... Jazakumulloh

    BalasHapus
  16. Assalamualaikum,, terimakasih sangat bermanfaat,,

    BalasHapus
  17. Assalamu'alaikum, mohon ijin copy ustadz, Jazaakumullah....

    BalasHapus
  18. Assalamu'alaikum, mohon ijin copy ustadz, Jazaakumullah....

    BalasHapus
  19. Assalamualaikum, Izin copas Ustadz.... Jazaakumullah....

    BalasHapus
  20. Assalamualaikum ustadz saya izin kopi paste

    BalasHapus
  21. Bagus sekali materinya ustad,izin ya copas..

    BalasHapus
  22. Assalamualaikum Ustadz. Mohon ijin copy

    BalasHapus
  23. Assalamualaikum, izin copy ustadz

    BalasHapus
  24. Assalamulaikum, izin copy ustadz

    BalasHapus
  25. Assalamualaikum, izin copy ustadz

    BalasHapus
  26. materi nya bsgus sekali ustadz mhn ixin vofu padte ustafz

    BalasHapus
  27. Jazakalloh ustadz ..sy thohar izin copas

    BalasHapus
  28. Alhamdulillah.....Insya Allah akan saya sampaikan ke jama'ah lainnya.Jazakallah.

    BalasHapus