Kutbah Idhul Adha:
Hakekat Perintah Berkurban
by
Budi Wibowo
بسم الله الرّحمان الرّحيم
( Khutbah I )
Allahu akbar (9x) walillahilhamd
اَلحَمْدُ لِلّهِ الَّذِىَ اَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالهُدَى ودِيْنِ الحَقِ
اَشْهَدُ اَنْ لاَ الَهَ الاَّ اللهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَلَّهُمَّ صَلِّى وَسَلِّمْ عَلَى محمّد عَبْدِكَ وَ رَسُولِكَ وَعَلَى آَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ: أَمَّابَعْدُ
فَيَا اَيُّهَا الحَاضِرُوْنَ : اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَ اَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قَالَ الله تَعَلَى فِى القُرْأنِ الكَرِيْمِ: اَعُذُ بِا اللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بسم الله الرّمان الرّحمين
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ
صَدَّقَ اللهُ الْعَظِمَ وَ صَدَّقَ رَسُوْلُ اللهِ
الْكَرِمَ
Jamaah rahimakumullah,
Puji syukur mari kita panjatkan kehadirat Allah SWT bahwasanya pada pagi hari ini kita masih diberi kesegaran jasmani sehingga dapat menghirup udara segar dalam lingkup masyarakat yang beriman di kampung yang kita cintai ini. Salam dan sholawat mari kita panjatkan ke hadhirat junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Sebagai
khotib saya berwasiat untuk diri saya dan mengajak jamaa’ah sekalian mari kita selalu
berusaha meningkatkan ketaqwaan kita di hadhira Allah swt serta selalu berusaha
menyajikan pelayanan yang terbaik terhadap sesama tetangga dan masyarakat di
sekitar kita.
Judul khutbah yang akan saya bawakan pada kesempatan pagi ini adalah
HAKEKAT PERINTAH BERKURBAN
Allahu Akbar 3 x Walillahilhamd,
Allah SWT berfirman
اِنَّا اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ
Artinya,
"(1) Sungguh, Kami telah memberimu (Muhammad) nikmat yang banyak. (2)
Maka laksanakanlah shalat karena Tuhan-mu dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan
mendekatkan diri kepada Allah). (3) Sungguh, orang-orang yang membencimu dialah
yang terputus (dari Rahmat Allah)."
Jamaah Rahimakumullah,
Mari kita mengurai firman Allah dalam surat Al kaustsar tersebut.
Pelajaran 1.
Allah berfirman Inna a’thainakal kautsar, artinya “Sungguh kami telah memberimu nikmat yang banyak” . Secara tersirat Allah menyuruh hambanya untuk tahu diri, bahwa Allah SWT telah memberi nikmat sebegitu banyak, oleh karena itu sikap kita yang paling tepat adalah berterima kasih atau bersyukur kepadaNya.
Pelajaran 2.
Ayat ke dua menggambarkan secara tersirat Allah SWT mengajari hambanya bagaimana bersyukur yang benar, yakni “dirikanlah sholat dan berkorbanlah”. Fasholi lirabikka wanhar.
Allahu Akbar 3 x Walillahilhamd,
Jamaah
Rahimakumullah
Bila demikian maka sebenarnya yang membuat Allah SWT itu senang (ridho) terhadap hambanya adalah bila hamba itu selalu bersyukur atau mensyukuri apapun yang dibebankan terhadapnya.
Memenuhi panggilan sholat,puasa, zakat menuaikan Ibadah haji merupakan sebagian sikap dan ungkapan syukur kepada Allah SWT.
Memotong hewan korban di bulan haji, gotong royong membangun Masjid, membantu pelaksanaan prosesi pemotongan hewan korban, mendidik anak agar menjadi anak yang sholeh bahkan menjaga kebersihan lingkungan agar terlihat indah dan rapi dsb. adalah merupakan bagian bentuk syukur yang lain.
Pendek kata bersyukur adalah segala sesuatu yang membuat Allah ridha. Amal perbuatan yang menjadikan Allah SWT senang itulah yang kita sebut Ibadah.
Jadi bila ada hamba yang bersikap menjadikan Allah tidak senang/ridho mereka tergolong hamba yang kurang / tidak besyukur. Mereka adalah orang yang terputus dari rahmat Allah SWT, dalam surat AlKautsar digambarkan pada ayat ke 3. Innasyaniaka hual abtar.
Allah SWT berfirman :
لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ
إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
“Sesungguhnya jika kamu bersyukur , pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya Adzab-Ku sangat pedih.”(QS Ibrahim [14]:7).
Allahu Akbar 3 x Walillahilhamd,
Jamaah Rahimakumullah
تَبٰرَكَ الَّذِيْ بِيَدِهِ الْمُلْكُۖ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ
ۨالَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًاۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُۙ
Maha Suci Allah yang menguasai (segala) kerajaan dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.
Realita kehidupan tergambar bahwa beragam manusia menemui takdirnya, pendek kata Allah telah menciptakan bermilyar manusia tidak ada yang sama baik mengenenai fisik maupun takdir yang ditemuinya. Ini semua adalah skenario yang diperankan Allah pada hambanya, untuk memperlihatkan siapa sebenarnya hamba yang baik perbuatannya.
Hanya satu pesan
sebagai kunci dalam menjalani hidup ini disampaikan Allah SWT melalui
firmanNya ,
وَمَاالحَيَوَاةُالدُّنْيَاإلاَّ مَتَاعُ الغُرُور
Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan
yang menipu” (Al Hadid [57]:20)
Pesan tersirat di balik ayat tersebut adalah “Jangan sampai para hamba di dunia ini tertipu”
Allahu Akbar 3 x Walillahilhamd,
Jamaah
Rahimakumullah
بَلْ تُؤْثِرُونَ الحَيَوَاةَ
الدُّنْياَ وَالاَخِرَةُ خَيْرُ وَ أبْقَىَ
“Tetapi manusia banyak yang mengutamakan kehidupan dunia, padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.” (Al A’laa [87]:16-17).
***
Jamaah Rahimakumullah
Bila seorang hamba telah faham tentang pesan-pesan Allah dalam menjalani hidup, seorang hamba tidak perlu takut menjalani hidup ini. Sebagaimana Nabi Ibrahaim ketika telah menemukan tesisnya bahwa Tuhan adalah pemilik langit dan bumi, Dia yang menciptakannya.
قَالَ بَلْ رَّبُّكُمْ رَبُّ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ الَّذِيْ فَطَرَهُنَّۖ وَاَنَا۠ عَلٰى ذٰلِكُمْ مِّنَ الشّٰهِدِيْنَ
Dia (Ibrahim) menjawab, “Sesungguhnya, Tuhan kamu adalah Tuhan langit dan bumi yang telah menciptakannya dan aku adalah salah satu saksi atas itu.” (QS Al Anbiya [21] : 56).
Itulah kalimat yang disampaikan Nabi Ibrahim di hadapan kaumnya termasuk di dalamnya ada orang tuanya pada saat itu. Tesis tersebut menimbulkan kemarahan kaumnya.
Sudah menjadi ciri khas dalam suatu kaum bila mereka kurang pengetahuan maka mereka mudah tersulut kemarahan (dalam istilah sekarang mereka adalah kaum sumbu pendhek).
Maka ramai-ramai Nabi Ibrahim
dikeroyok kaumnya untuk dibakar. Dalam suatu riwayat menyebutkan
bahwa kalimat terakhir yang
diucapkan Nabi Ibrahim ketika dilemparkan ke dalam api adalah, 'Hasbunallahu
wa nikmal wakil'," (HR Bukhari).
ﺣﺴﺒﻨﺎ اﻟﻠﻪ ﻭﻧﻌﻢ اﻟﻮﻛﻴﻞ
Cukuplah Allah bagi kami sebaik-baik penolong.
Allah SWT menjawab do’a Nabi Ibrahim:
قُلْنَا يٰنَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰى اِبْرٰهِيْمَ
Allahu Akbar
3 x Walillahilhamd,
Jamaah Rahimakumullah
Jadi syukur merupakan ibadah yang sangat disukai Allah SWT. Pengungkapan syukur seorang hamba dihadapan Tuhannya dapat diwujudkan dalam bentuk perbuatan, dalam bentuk pengorbanan harta dan dalam bentuk ucapan.
Ibadah haji merupakah Ibadah dalam bentuk ibadah fisik dan harta. Ibadah korban termasuk ibadah melalui pembelanjaan harta.
Untuk mencapai derajat yang tinggi di sisi Allah seorang hamba harus mampu melaksanakan apa yang diperintahkan dan apa yang dilarangNya. Semua itu perlu pengorbanan. Allah SWT akan memberikan pahala pada mereka yang telah mampu melakukan pengorbanan itu.
إِنْ أَحْسَنتُمْ أَحْسَنتُمْ لِأَنفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ
Artinya,
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu
sendiri. Dan jika kamu berbuah jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk
dirimu sendiri. ..." Qur'an Surat Al-Isra (17:7)
Jadi ibadah itu pada hakekatnya harus dicapai melalui pengorbanan. Seberapa besar pengorbanan yang kita keluarkan bukan untuk Allah Dia hanya menilainya saja. Semua akan kembali kepada kita.
لَنْ يَّنَالَ اللّٰهَ لُحُوْمُهَا وَلَا دِمَاۤؤُهَا وَلٰكِنْ يَّنَالُهُ التَّقْوٰى مِنْكُمْۗ
Daging (hewan kurban) dan darahnya itu sekali-kali tidak akan sampai kepada Allah, tetapi yang sampai kepada-Nya adalah ketakwaanmu.(QS Al Hajj:37)
Demikian kotbah singkat ini semoga bermanfaat untuk diri khotib dan jamaah sekalian.
بَارَكَ اللهُ لِئ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْ اَنِ الْعَظِمَ
وَنَفَعَنِئ وَ أِيَكُم بِا لاَيَاتِ وَالْذِّكْرِ الْحَكِيْمَ
وَ قُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَ اَنْتَ خَيْرٌ الَّراحِمِيْنَ
***
( Khutbah II )
(Allahu akbar) 7x walillahil hamd,
الحَمْدُ
لِلَّهِ الّّذِى أمَرَنَا بِالإتِّخَادِ وَلإعْتِصَامِ
بِحَبْلِ اللهِ ألمَتيْنِ
أ شْهَدُ انْ لآإلٰهَ ألاّ ألله واشْهَدُ انَّ مُحَمّداً
عَبْدُهُ ورَسُولُهُ
اللهمَّ صَلِّ وسَلِّم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَ
عَلَى آلِهِ و اصْحَبِهِ أجْمَعِيْنَ
أمَا بَعْدُ:
فَيَا عِبَادَاللهِ آتّقُو الله مَا اسْتَطَعْتُمْ وَ
سَا رِعُ إلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ العَالَمِيْنَ : واَعْلَمُوا انّ الله سُبْحٰهُ
وَتَعالَى أمَرَكُمْ بِامْرٍ بَدَأَ فِيْهِ
بِنَفْسِهِ و ثَنََّى بِمَلآ ءِكَتِهِ المُسَبِِّحَةِ
بِقُدْسسِهِ, فَقَالَ تَعَالَى فِى القُرْآنِ العَاظيْمِ
إِن َّ اللهَ وَمَلَئِكتَهُ , يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِىِّ ۚ يَٰأ يُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيْهِ وَسَلِّمُواْ تَسْلِيمًا
أللهمّ صَلِّ وسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدٍ
المُرْسَلِيْنَ , وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ وَقَرَبَتِهِ وَأزْواَجِهِ
وَذُرِّيَّاتِهِ اجْمَعِيْنَ. وارْضَاللهُمَّ عَلَى
اَرْبَعَةِ الخُلَفَاءِ الرَّاسِدِيْنَ
سَيِّدِنَا اَبِى بَكْرٍ و عُمَرَ و َ عُشْمَانَ و عَلِىِّ
و عَلَى بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ والّتَابِعِيْنَ وتَابِعِ التَّابِعِيْنَ
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ إلى يوم الدّين
و عَلَيْنَا يَا اَرْحَمَ رَاحِمِيْنَ
Ya Allah,pagi ini kami hambaMu anak dari hambaMu, bersimpuh di hadapanMu memohon kemurahanmu;
Ampunilah segala dosa kami,hapuskanlah segala kesalahan kami,
Ampunilah dosa kedua orang tua kami, hapuskan segala kesalahan yang telah mereka lakukan, Mereka telah membimbing kami, mereka telah menjadikan kami sadar akan tanggung jawab kami,
Kami sadar ternyata kami sering membuat luka hati mereka, Padahal membimbing anak itu tidak mudah,
Membentuk pribadi anak yang sholeh itu tidak gampang,
Ya Allah Ya Tuhan kami,
Maafkan hamba yang hina ini, maafkan hamba yang bodoh ini, maafkan hamba yang tidak mampu menjadi teladan kebaikan terhadap sesama,
Terhadap tetangga kiri kanan, terhadap kerabat kerja di tempat kerja kami, terhadap murid-murid kami, terhadap bawahan kami, terhadap anak keturunan yang Engkau titipkan kepada kami,
Ya Allah Ya Tuhan kami
Jadikanlah pagi ini sebagai kesempatan kami berikrar kepada-Mu,
Kami tidak akan mengulang kesesatan yang pernah kami lakukan, kami sadar bahwa nasib bangsa ini bergantung pada pundak kami, nasib anak dan cucu kami bergantung pada keteladanan yang kami tampakkan kepada mereka,
Maka bimbinglah kami untuk selalu dekat dengan-Mu, selalu mensyukuri atas nikmat-Mu, dan selalu berusaha untuk memperbaiki penghambaan kami kepada-Mu,
Ya Allah Ya Tuhan Kami,
Jadikanlah negeri ini sebagai negeri yang adil makmur sejahtera, khususnya kampung kami tempat kami menginjakkan kaki di sini, sebagaimana pesanmu mengapa Engkau anjurkan mereka untuk berkurban,
Jadikanlah hamba-hamba-Mu yang sedang menunaikan Ibadah Haji, sebagai haji-haji yang mabrur, sehingga mereka menjadi penambah suburnya kedamaian negeri ini.
اللهمّ انّا نسألك من خير ماسأك منه سيّدنا ونبيّنا محمّد
عبدك ورسولُك
و نعوذبك من شرّ مااستعا ذك منه سيّدنا ونبيّنا محمّد
عبدك ورسولُك
اللهمّ انّا نسألك موجبات رحمتك وعزاءم مغفرتك والسلامة
من كلّ اثم والغنيمة من كلّ برّ والفوز با لجنّة والنّجاة من النار والعفو
عندالحساب
رَبّنا لا تُزِع قُلُبَنَا بَءْدَ اِذ هَدَيْتَناَ
و هَبْلَنَا مَنْ لَدُنْكَ اِنَّكَ اَنْتَ الوَهَبُ
ربّنا اتّنا فئ الدنيا حسنة وفئ الاخرة حسنة وقنا عذاب
النار
وصلّى الله على سيدنا محمّد وعلى اله وصحبه وسلّم
واللحمد لله ربّ العالمين
Bdl, 16 Jun 24