Terima Kasih Anda Telah Mengunjungi Blog Ini

Blog ini bukan untuk tujuan komersial, bila ada gadget tambahan yang bersifat komersial itu bukan kehendak pemilik blog !

Minggu, 20 Agustus 2017

TANPA PAMRIH

TANPA PAMRIH

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ


Bila ibadah merupakan ungkapan rasa syukur dalam bentuk amal perbuatan, maka dorongan dari dalam penyebab gerak tersebut merupakan faktor penentu.  Kini kita rasakan bahwa 'niat' sebenarnya merupakan ruh ibadah.  Ekspresi kegembiraan yang menyembul dalam pelaksanaan ibadah menggambarkan niat yang tulus (ikhlas) beriring rasa cinta kepada-Nya.

Sekarang sampailah kita pada pertanyaan:"Pada kondisi apapun mampukah kita selalu merasa gembira dalam setiap ibadah yang kita lakukan?" Bila Anda telah mampu mencapai kondisi tersebut, Anda telah mendapatkan hakekat ibadah yang sebenarnya, tanpa pamrih, tidak ada tujuan lain kecuali mengharap pertemuan dengan-Nya, kekasih yang selalu kita khawatirkan melepas buaian kasih sayangnya.
إِلَّا ابْتِغَاءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلَى وَلَسَوْفَ يَرْضَى
”Tetapi (dia beribadah itu semata-mata) karena mencari keridhaan Tuhannya Yang maha Tinggi, dan kelak dia benar-benar mendapat kepuasan.” (QS. Al-Lail [92]:20-21).
رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
”Allah ridho(senang) kepada mereka dan mereka ridho (senang) kepadaNya” (QS Al Bayyinah [98]:8).
Semoga bermanfaat.

وصلّ الله على سيّدنامحمّدٍ وعلى آله و صحبه وسلّم
Wallaahu a'lamu bishawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar