Terima Kasih Anda Telah Mengunjungi Blog Ini

Blog ini bukan untuk tujuan komersial, bila ada gadget tambahan yang bersifat komersial itu bukan kehendak pemilik blog !

Selasa, 06 Maret 2012

Mujahid Sejati

by 
Budi Wibowo

 بسم الله الرّمان الرّحيم

Bagi penguasa yang adil dan tidak korup, para ilmuwan yang jujur dan tidak sombong, hartawan yang gemar bederma dan tidak pernah berkolusi dengan pejabat, aparat penegak hukum yang tidak pernah melakukan pungutan liar, hamba-hamba yang sabar menghadapi tekanan hidup di bawah terik matahari terpaan angin serta hujan dan selalu kelelahan mencari nafkah, tidak ketinggalan hamba-hamba bijak yang telah mampu melawan besarnya gelora hawa nafsu yang membara tertahadap lawan jenis, dan masih banyak lagi hamba-hamba Allah lain yang setiap saat berjibagu (berjuang) melawan gempuran hawa nafsu di jalan Allah, mereka merupakan orang-orang kuat yang sangat dibutuhkan di tengah masyarakat dan utamanya di negeri yang sangat kita cintai ini.     InsyaAllah mereka adalah orang-orang yang akan mendapat ucapan “Selamat Berbahagia” dari Allah SWT.

 *** 

Sudah tiba saatnya kita berpikir bahwa selain yang tersebut dalam kitab suci siapa sebenarmya lelaki yang kuat dan gagah atau perempuan yang tangguh dan elegan di dunia ini?      Mungkin Anda akan mengatakan tokoh-tokoh besar yang tercatat dalam sejarah, seperti Hittler, Napoleon, Gandhi, Cut nyak Dien dlsb.      Mengapa Anda tidak pernah berpikir bahwa Anda-lah sebenarnya orang itu ? Karena Anda adalah orang yang terus berjihad sehingga mampu menguasai dan mengendalikan musuh besar yang setiap saat berusaha memberontak, menggeliat dan menggempur diri Anda.    Musuh itu menggempur melalui pintu-pintu kekuasaan, melalui pintu-pintu gelar kesarjanaan, melalui pintu-pintu harta melimpah yang Anda miliki, melalui pintu-pintu kesulitan mencari nafkah, melalui pintu-pintu ketampanan atau kecantikan yang Anda miliki dan masih beribu jalan yang dapat dimanfaatkan oleh musuh. 


Musuh besar tersebut adalah hawa nafsu yang melekat dalam diri kita.    Sulaiman bin Dawud AS berkata bahwa dibandingkan menaklukkan sebuah kota sendirian masih lebih berat melawan hawa nafsu. 


 إنَّ القَاهِرَ لِنَفْسِهِ أشَّدُ مِمَنْ يَفْتَحُ المَدِيْنَةَ وَحْدَهُ 


Sesungguhnya orang yang mengalahkan dirinya (nafsunya} lebih berat daripada menaklukkan sebuah kota sendirian.


Jihad tidak akan terjadi tanpa ada dorongan keinginan (nafsu) mengarah ke sana. Proses terjadinya jihad itu didahului oleh penaklukan keinginan yang berlawanan dari jihad yang dituju.    Bila penaklukan itu tidak sempurna maka yang akan terjadi adalah ketidaksempurnaan dalam berjihad.    Itulah sebab Rasul bersabda, sbb.
 لا يُؤمِنُ أحَدُكُمْ حَتَى يَكُونُ هَوَاهُ تَبَعاً لِمَا جِئْتُ بِهِ 


Masih belum sempurna iman seseorang di antara kalian sebelum keinginannya (nafsunya) mengikuti petunjuk yang kusampaikan" (HR. Al Baghawi, Tabrizi, Ibn Abu ‘Ashim, Muttaqi Al-Hindiy, Ibnu Hajar dan Al Khatib). 2 


Sholat Merupakan Barometer Pengendalian Hawa Nafsu 


Mari kita merenung sejenak memperhatikan contoh kecil berikut, yang sebenarnya memiliki nilai besar di hadapan Allah SWT; 
Ketika Anda mendengar suara azan (panggilan sholat) saat itu hasrat Anda adalah melihat TV, padahal Anda seharusnya segera menunaikan sholat atau pergi ke masjid.     Anda mungkin tidak menyadari bahwa sebenarnya telah terjadi perang yang hebat dalam diri Anda melawan hawa nafsu yang selalu mengajak terus melihat sebuah acara yang sedang berlangsung di TV.       Maka kemenangan akan terjadi bila Anda segera meninggalkan TV dan menunaikan sholat di awal waktu.       Itulah sebab Rasul bersabda bahwa seutama-utama sholat adalah yang dikerjakan di awal waktu.


( أفْضَلُ العْمَالِ الصَّالاَةُ لِوَقْتِهَا (رواه احمد) أوَّلُ الوَقْتِ رِضْوَانُ اللهِ (رواه الدرقطنى


 “Amal yang paling utama adalah sholat pada waktunya” (HR Ahmad). “ Permulaan waktu adalah ridho Allah” (HR Daruquthni). 3 


Fenomena yang sama dan benderang dapat kita rasakan ketika mendengar azan shubuh.      Gempuran hawa nafsu begitu terasa berat dan nyata dalam diri kita.       Itulah sebab sholat shubuh memiliki nilai yang lebih dibandingkan dengan ibadah sholat yang lain. 


Apakah kita hendak memperturuti hawa nafsu atau mengikuti nasehat Agama (Tuhan) ?         Ibadah sholat adalah sebuah bentuk perintah yang ringan, tetapi sangat berat bagi orang yang darahnya telah teracuni kekafiran.       Tidak heran jika dalam pengadilan akhirat nanti pertama yang ditanyakan adalah sholat seseorang. Mari kita cermati sabda Nabi SAW, berikut;


 أوَّلُ ماَ يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ الصَّلَاةُ فَاِنْ صَلُحَتْ صَلُحَ سَائِرُ عَمَلِهِ وَ اِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ


 ”Amal yang pertama akan dihisab untuk seorang hamba nanti pada hari kiamat ialah shalat. Maka, apabila shalatnya baik ( lengkap), baiklah seluruh amalannya yang lain, dan jika shalatnya itu rusak (kurang lengkap) maka rusaklah segala amalannya yang lain (HR Thabrani). 4


 Bagaimana seseorang akan mampu mengerjakan hal yang besar bila yang kecil saja tidak beres?       Inilah salah satu makna filosifis sabda Nabi SAW di atas dan sebagai pengejawantahan firman Allah SWT yang menyatakan bahwa sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar.


 إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Sesungguhnya sholat itu mencegah perbuatan keji dan mungkar dan sesungguhnya mengingat Allah (sholat) adalah lebih besar (keutamannya dari ibadah-ibadah yang lain) dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan “ (QS Al Ankabut [29]:45). 


Dari firman Allah SWT dan sabda Nabi SAW di atas kita dapat menyimpulkan bahwa ibadah sholat erat kaitannya   dengan (menjadi barometer)  amal ibadah lain di luar sholat.       Indikasi kesempurnaan hamba dalam beramal di luar sholat tersebut sangat erat kaitannya dengan lagak / responsibilitas seseorang dalam menyambut seruan sholat.        Lagak penyambutan tersebut bergantung dari pengendalian hawa nafsu yang setiap saat mengajak untuk berbelok dari tujuan jihad yang sempurna (dalam hal ini ibadah sholat).       Kadang ada orang yang melangkahkan kaki melaksanakan sholat, namun sebenarnya secara hakekat tidak melangkah ke sana dan kadang di tengah mengerjakan sholat jiwa raga tidak menghadap Sang Pencipta.   Sebagian mufasir mengatakan bahwa mereka termasuk orang-orang yang lalai dalam sholatnya. (QS Al Maun [107]:5).  Na'udubillaah.


Babak lain yang harus diselesaikan adalah mengarahkan nafsu /semangat untuk memahami makna yang erat kaitannya dengan hal ihwal yang berkaitan dengan ibadah sholat, sehingga seorang hamba dapat mencapai pemahaman yang sempurna dan merasakan keridhaan yang utuh di hadapan Tuhannya.


 رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ 


Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridho terhadap Dia.” (QS Al Bayyinah [98] :8)




 *** 
Selain ibadah sholat masih banyak fenomena-fenomena lain yang menggambarkan duel hebat pada diri manusia dalam penegakan kebenaran sesuai tuntunan agama.       Karena itulah ketika pulang dari perang Badar Rasul menganggap sebagai pulang dari jihad kecil saja.       Jihad yang besar adalah jihad melawan hawa nafsu atau jihad melawan diri sendiri. Ini beralasan karena semua bentuk jihad berpangkal dari penaklukan diri terlebih dahulu. Pada kesempatan lain Rasul bersabda:


 اَلْمُجَاهِدُ مَنْ جَاهَدَ نَفْسَهُ فِي اللهِ


Mujahid (sejati) adalah orang yang berjihad melawan nafsunya di jalan Allah” (HR Tirmidzi) 5 


Bagi penguasa yang adil dan tidak korup, para ilmuwan yang jujur dan tidak sombong, hartawan yang gemar bederma dan tidak pernah berkolusi dengan pejabat, aparat penegak hukum yang tidak pernah melakukan pungutan liar, hamba-hamba yang sabar menghadapi tekanan hidup di bawah terik matahari terpaan angin serta hujan dan selalu kelelahan mencari nafkah, tidak ketinggalan hamba-hamba bijak yang telah mampu melawan besarnya gelora hawa nafsu yang membara tertahadap lawan jenis, dan masih banyak lagi hamba-hamba Allah lain yang setiap saat berjibagu (berjuang) melawan gempuran hawa nafsu di jalan Allah, mereka merupakan orang-orang kuat yang sangat dibutuhkan di tengah masyarakat dan utamanya di negeri yang sangat kita cintai ini.       InsyaAllah mereka adalah orang-orang yang akan mendapat ucapan “Selamat Berbahagia” dari Allah SWT.
 سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبٍّ رَحِيمٍ 


 (Kepada mereka dikatan):“Salamat Berbahagia” dari Tuhan mereka”(QS Yasin ;[36]: 58) 


 Selamat berjuang Mujahid Sejati !!
 Semoga pembaca risalah ini juga termasuk di dalamnya. Amiin.
 Wallahu ‘alamu bishowabi.
 و صلّ الله على سيّدنا محمّد وعلى آله وصحبه وسلّم 
Semoga risalah ini bermanfaat pada diri saya dan jamaah sekalian. Amiin.

 Bdl, 4 Feb 2012. 

        BW 

 PUSTAKA

 Al Qur’an Karim.
1. Al Gozali, Muhammad Abu Hamid.____. Mukasafatu Al-Qulub. Al Haramain Indinesia. Hal 14.
2. Ibn Qoyim Al-Juziah._____.Raudhatul MuhibbiinWanuzhatul Musytaaqiin Diterjemah: Zubaidi,B,A,I
           2006. Taman Jatuh Cinta dan Rekreasi Orang-Orang Dimabuk Rindu. Irsyad Baitus Salam.
           Bandung. Hal : 912.
3. Mundzir, Al Hafizh. 1995. At Targhib wat Tarhiib. (trjm. Mahfudli Sahli). Pustaka Amani. Jakarta.
          Hal 34-35.
4. Imam Suyuti. _______. Al Jaamingush Shogir. Juz I. Maktab Dar Ihya AlKitab Arabiyah. Indonesia.
          Hal. 112
5. Imam Suyuti. _______. Al Jaamingush Shogir. Juz II Maktab Dar Ihya AlKitab Arabiyah. Indonesia.
         Hal. 185

Tidak ada komentar:

Posting Komentar