By
Budi
Wibowo
بسم الله الرّحمان الرّحيم
Allahu
akbar (9x) walillahilhamd
الحمد لله استعنه واستغفره واعذ بالله من شرور انفسنا
من يهدالله فلا مضلّ له ومن يضلل فلا هادئ له
اَشْهَدُ اَنْ لاَ الَهَ الاَّ اللهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى محمّد عَبْدِكَ وَ رَسُولِكَ وَعَلَى آَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ: أَمَّابَعْدُ
فَيَا اَيُّهَ الْحَاضِرُوْنَ : اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَ اَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قَلَ اللهُ تَعَلئَ فِئ الْقُرْانِ الْعَظِيْمِ : اَعُذ ُبِا اللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بسم الله الرّمان الرّحمين
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا
وقال الله رسولوالله صلى الله عليه و السّلم
الحمد لله استعنه واستغفره واعذ بالله من شرور انفسنا
من يهدالله فلا مضلّ له ومن يضلل فلا هادئ له
اَشْهَدُ اَنْ لاَ الَهَ الاَّ اللهُ
وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى محمّد عَبْدِكَ وَ رَسُولِكَ وَعَلَى آَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ اَجْمَعِيْنَ: أَمَّابَعْدُ
فَيَا اَيُّهَ الْحَاضِرُوْنَ : اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَ اَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
قَلَ اللهُ تَعَلئَ فِئ الْقُرْانِ الْعَظِيْمِ : اَعُذ ُبِا اللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ بسم الله الرّمان الرّحمين
وَجَعَلْنَا مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا
وقال الله رسولوالله صلى الله عليه و السّلم
لِكُلِّ
شَيْءٍ مِفْتَاحٌ, وَمِفْتَاحُ الجَنَّةِ حُبُّ المَسَاكِيْنِ, وَالفُقَرَاءُ
الصَّبْرُ
هُمْ
جُلَسَاءُ اللهِ تَعَالىَ يَوْمَ القِيَامَةِ
صَدَّقَ الله الْعَظِيمََ وَصَدَّقَ رَسُوْلُ اللهِ الْكَرِيم
صَدَّقَ الله الْعَظِيمََ وَصَدَّقَ رَسُوْلُ اللهِ الْكَرِيم
(Allahu akbar) 3 x walillahil hamd,
Jamaah Id rahimakumullah,
Puji syukur mari kita panjatkan ke hadirat Allah swt, yang telah melimpahkan taufik rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kita dapat berkumpul pada pagi hari ini dalam rangka memenuhi panggilan beliau meyambut kemenangan umat manusia dalam kancah pertarungan melawan godaan hawa nafsu demi memenuhi panggilan-Nya.
Salam dan sholawat
mari kita sanjungkan kepada junjungan kita nabi besar yang mulia Muhammad saw.
Sebagai kotib saya berwasiat kepada diri saya dan mengajak jamaah sekalian mari kita selalu tingkatkan ketaqwaan kita baik di waktu lapang maupun di waktu sempit.
Judul Kutbah yang akan saya bawakan pada kesempatan ini adalah
Sebagai kotib saya berwasiat kepada diri saya dan mengajak jamaah sekalian mari kita selalu tingkatkan ketaqwaan kita baik di waktu lapang maupun di waktu sempit.
Judul Kutbah yang akan saya bawakan pada kesempatan ini adalah
Menarik Benang Merah Perintah Puasa
(Allahu
akbar) 3 x walillahil hamd,
Jamaah Id rahimakumullah
Jamaah Id rahimakumullah
Terjadi
perbedaan antara antara orang kaya dan
orang miskin dalam mengekspresikan keinginan atau kehendak. Orang kaya lebih banyak memiliki peluang,
tetapi tidak demikian pada orang miskin.
Dengan kata lain orang yang memiliki finansial banyak lebih mudah mengumbar hawa nafsu dibanding
mereka yang memiliki finansial
terbatas. Hal inilah yang menimbulkan prasangka buruk bagi
si Miskin terhadap Allah SWT, mereka kadang
bertanya tentang di mana Allah SWT
meletakkan keadilan-Nya ?
Dalam suatu hadist
disebutkan bahwa pernah terjadi segolongan kaum dhuafa mengirim utusan menghadap
kepada Rasulullah SAW mengadu tentang keadaan mereka, bahwa bagi mereka yang
memiliki banyak fasilitas finansial lebih mudah melaksanakan ibadah haji, bersedekah, berobat atau yang lain,
yang mana kesempatan ini tidak dimiliki oleh mereka. Kemudian Rasul menggambarkan tentang keutamaan
mereka. Maka setelah itu puaslah hati
mereka dan mereka kembali pada kelompoknya.
Sebuah ucapan dan
tindakan yang berma’na dari orang miskin yang sabar memiliki bobot yang tidak akan terkejar orang kaya
meskipun disertai dengan menafkahkan sepuluh ribu dirham,
إ ذا قَالَ الفَقِيْرُ سُبْحَنَ اللهِ
والحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَإلَهَ اللهُ واللهُ أكْبَرُ مُحْلِصاً وَيَقولُ الغَنِيىُّ
مِثْلَ ذَلِكَ مُحْلِصاً لَمْ يَلْحَقِ الغَنِىُّ مَعَهَا عَشْرَةَ اَلافِ
دِرْهَمٍ وَكَذَلِكَ اَعْمَالُ البِرِّ كُلِّهِ
”Jika orang miskin (yang sabar) mengucapkan
‘subhanallah-wal hamdulillah wal laa ilaha ilallah wallahu akbar dengan ikhlas,
maka orang kaya tidak dapat mengejar
orang miskin meskipun beserta ucapan itu menafkahkan sepuluh ribu dirham. Demikian
juga untuk setiap amal-amal kebaikan (yang dilakukan
orang miskin).” (HR Abu Laits)
maka kedermawanan, kesabaran dan segala ibadah atau
keteladanan orang miskin berilmu yang sabar sulit ditandingi oleh orang kaya berilmu yang
dermawan sekalipun.
Begitu berat tekanan hidup bagi si Miskin, mengakibatkan mudahnya mereka terjerumus dalam kekafiran. Kemiskinan memudahkan yang bersangkutan
berfikir pendek dan bertindak memalukan.
Inilah yang menjadikan
kewajiban bagi suatu negara untuk menekan sekecil mungkin kemiskinan yang
melanda rakyatnya, tetapi perlu
diketahui bahwa kekafiran orang kaya lebih berbahaya dibandingkan
kekafiran Si Miskin, karena kekafiran mereka
itu lebih mudah mempengaruhi sendi-sendi
kehidupan.
Dari ilustrasi yang telah tergambar di atas, kita dapat
mengambil sebuah konklusi bahwa keteladanan, kedermawanan dan kesabaran
merupakan sikap dasar yang harus dimiliki orang beriman, sehingga kekafiran dapat tercegah baik dari kalangan miskin maupun
kaya. Rasul memberi isyarat bahwa kedermawan dan sabar
itu ternyata merupakan kunci-kunci syurga.
لِكُلِّ
شَيْءٍ مِفْتَاحٌ, وَمِفْتَاحُ الجَنَّةِ حُبُّ المَسَاكِيْنِ, وَالفُقَرَاءُ
الصَّبْرُ
هُمْ
جُلَسَاءُ اللهِ تَعَالىَ يَوْمَ القِيَامَةِ
“Segala sesuatu
itu ada kuncinya, dan kunci syurga adalah mengasihi orang-orang miskin. Orang-orang miskin yang sabar adalah kawan
duduk Allah di hari kiamat. (Ibnu Laah
dari Ibnu Umar).
***
(Allahu
akbar) 3 x walillahil hamd,
Jamaah Id rahimakumullah,
Jamaah Id rahimakumullah,
Keteladanan merupakan suatu hal yang normatif bagi orang yang beriman, karena setiap orang yang beriman diperintahkan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Di sinilah manusia dituntut kemampuan masing-masing dalam mengendalikan keinginan, sehingga keinginan itu terarah sesuai dengan perintah Allah dan Rasulnya. Rasul bersabda;
لا يُؤمِنُ
أحَدُكُمْ حَتَى يَكُونُ هَوَاهُ تَبَعاً لِمَا جِئْتُ بِه
“Masih belum sempurna iman seseorang di antara kalian sebelum keinginannya (hawa nafsunya) mengikuti petunjuk yang kusampaikan (HR. Al Baghawi, Tabrizi, Ibn Abu ‘Ashim, Muttaqi Al-Hindiy, Ibnu Hajar dan Al Khatib).2
Oleh karena itu derajat keimanan seseorang linier dengan perbuatan baiknya.
خَيْرٌ النَاسِ احْسَنُهُمْ خُلُقا
Sebaik-baik manusia di antara kamu adalah yg terbaik akhlaknya. (HR Thabrani dari Abdullah bin umar).
Sebaik-sebaik manusia adalah orang yang terbaik akhlaknya. Dalam Alqur’an disebutkan bahwa yang paling mulia di antara kamu adalah orang yang paling bertaqwa.
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ
اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
“Sesungguhnya yang paling mulai di antara kamu di sisi Allah SWT adalah yang paling bertaqwa.” (QS Al Hujurat [49] : 13)
Dari sabda Rasul dan firman Allah SWT tersebut tergambarkan bahwa akhlak mulia dan ketakwaan bagi orang yang beriman sebenarnya mengandung makna yang sama. Inilah tujuan Allah memerintahkan orang beriman agar berpuasa di bulan romadhon. Ada spesifikasi tersembunyi dalam perintah tersebut, bahwa perintah puasa sebenarnya bertujuan untuk meyadarkan setiap mukmin menjadi dermawan baik yang kaya maupun miskin dan bersikap sabar menghadapi segala ujian yang menghadang di hadapannya.
***
(Allahu
akbar) 3 x walillahil hamd,
Jamaah Id rahimakumullah,
Jamaah Id rahimakumullah,
Bila setiap orang kaya menjadi dermawan niscaya kekafiran kaum miskin akan terhindar. Bila Si Miskin-pun juga memiliki semangat berderma tinggi maka ketentraman dan kemakmuran akan selalu meliputi suatu negeri. Di bulan puasa pendidikan kedermawanan itu teraplikasikan melalui diwajibkannya zakat fitrah bagi setiap keluarga yang masih memiliki kelebihan makanan, dengan tujuan agar masyarakat muslim bergembira menyambut hari raya fitri.
Zakat fitrah sebenarnya mendidik setiap jiwa orang beriman
terhindar dari penyakit hati, yakni rasa iri dan dengki. Dua penyakit inilah yang menjadi bibit kerusakan yang luar biasa dalam tatanan
kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara.
Kewajiban menunaikan zakat fitrah mengandung keunikan yang sengaja diciptakan Allah SWT, terlihat dari pernyataan
Rasul sbb;
صَومُ رَمَاضاَنَ مُعَلَقٌ بَيْنَ السَّماَءِ وَالاَرْضِ وَلاَ
يُرْفَعُ إلاَّ بِزَكَاةِ الفِطْرِ
“Puasa romadhon bergantung di antara langit dan bumi dan tidak akan di angkat(diterima) kecuali (orang yang berpuasa) telah menunaikan zakat fitrah.” ( HR Abu Hafsh bin Syalin).
Sabda Rasul tersebut sebenarnya merupakan ancaman bagi setiap pelaku puasa. Di balik ancaman itu terkandung makna yang bersifat testimony bahwa seorang hamba terindikasi memiliki hati yang bersih jika dia merasa ringan melaksanakan perintah tersebut ,terutama bagi para dhuafa/ orang miskin. Pendidikan zakat fitrah inilah yang sebenarnya bertujuan melatih setiap jiwa agar mejadi darmais / gemar bederma.
***
(Allahu
akbar) 3 x walillahil hamd,
Jamaah Id rahimakumullah,
Jamaah Id rahimakumullah,
Selain memiliki sifat dermawan, seorang mukmin sejati adalah orang yang mampu menahan marah, mudah memaafkan kesalah orang lain, menjaga selalu keridhaan Allah SWT, dan tidak pernah mengulang perbuatan nista yang pernah ia perbuat. Semua sikap ini terkemas dalam penampakan sebagai orang yang sabar. Sikap penyabar menunjukkan pandainya seseorang mengendalikan hawa nafsu. Sikap penyabar menujukkan ketenangan berfikir dan ketelitian dalam bertindak. Sikap penyabar menunjukkan pandainya sang pemilik mengarahkan kebinalan nafsu mengikuti petunjuk Allah SWT dan Rasulnya, inilah orang yang sempurna imannya dan inilah orang yang telah mencapai derajat ketaqwaan. Allah menyambut gembira kepada mukminin yang bersikap demikian
وَاللَّهُ
يُحِبُّ الصَّابِرِينَ
“Allah menyukai orang-orang yang sabar.”(QS Ali Imran
[3]:146)
Oleh
karena itu perintah puasa sebenarnya perintah untuk melatih
kesabaran. Rasul bersabda
الصّومُ
نِصْفُ الصّبْرِ
“Puasa itu
separuhnya adalah kesabaran.” (HR.
Tarmdzi)
***
(Allahu
akbar) 3 x walillahil hamd,
Jamaah Id rahimakumullah,
Jamaah Id rahimakumullah,
Alangkah indahnya jika negeri ini penduduknya memiliki kedermawanan dan kesabaran yang tinggi, artinya mereka pandai memetik hikmah ibadah puasa yang setiap tahun diserukan oleh Allah SWT. Bila kondisi demikian dapat tercapai niscaya kekafiran akan terkikis habis di negeri ini. Bila telah tercipta kondisi demikian Allah berjanji akan menurunkan pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk berdasarkan perintahNya.
وَجَعَلْنَا
مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا
“Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan dengan perintah Kami ketika mereka sabar.”(QS As-Sajdah [32]:24)
***
(Allahu
akbar) 3 x walillahil hamd,
Jamaah Id rahimakumullah,
Jamaah Id rahimakumullah,
Mari kita tapakkan kaki ke bumi yang bernama Indonesia yang mayoritas penduduknya mengaku sebagain muslim yang terbesar di dunia. Kini hampir dalam setiap dada rakyatnya kurang menaruh kepercayaan kepada para pemimpinnya, sehingga hampir tiap hari terjadi kejadian anarkis, bergejolak menuntut keadilan. Dapat kita pastikan bahwa di negeri ini telah hilang nilai kesabaran pada sebagian besar penduduknya dan telah hilang nilai kedermawanannya , kalau toh ada tindakan /sikap tersebut hanya palsu belaka. Semoga dengan ibadah puasa tahun ini Allah SWT menurunkan hidayah-Nya sehingga penduduk negeri ini sadar bahwa sikap dermawan dan sabar selalu meronai setiap jiwa penduduk negeri ini. Amiin.
بَارَكَ اللهُ لِئ وَلَكُمْ فِيْ الْقُرْ
اَنِ الْعَظِمَ
وَنَفَعَنِئ وَ أِيَكُم بِا لاَيَاتِ
وَالْذِّكْرِ الْحَكِيْمَ
وَ
قُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَ اَنْتَ خَيْرٌ الَّراحِمِيْنَ
KUTBAH
KE II
(Allahu akbar) 7x walillahil hamd,
(Allahu akbar) 7x walillahil hamd,
الحَمْدُ لِلَّهِ الّّذِى
أمَرَنَا بِالإتِّخَادِ وَلإعْتِصَامِ
بِحَبْلِ اللهِ ألمَتيْنِ
أ شْهَدُ انْ لآإلٰهَ ألاّ ألله واشْهَدُ انَّ مُحَمّداً عَبْدُهُ ورَسُولُهُ
اللهمَّ صَلِّ وسَلِّم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَ عَلَى آلِهِ و اصْحَبِهِ أجْمَعِيْنَ
أمَا بَعْدُ:
فَيَا عِبَادَاللهِ آتّقُو الله مَا اسْتَطَعْتُمْ وَ سَا رِعُ إلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ العَالَمِيْنَ : واَعْلَمُوا انّ الله سُبْحٰهُ وَتَعالَى أمَرَكُمْ بِامْرٍ بَدَأَ فِيْهِ
بِنَفْسِهِ و ثَنََّى بِمَلآ ءِكَتِهِ المُسَبِِّحَةِ بِقُدْسسِهِ, فَقَالَ تَعَالَى فِى القُرْآنِ العَاظيْمِ :
إِن َّ اللهَ وَمَلَٰٓئِكتَهُ , يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِىِّ ۚ يَٰٓأ يُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيْهِ وَسَلِّمُواْ تَسْلِيمًا
أللهمّ صَلِّ وسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدٍ المُرْسَلِيْنَ , وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ وَقَرَبَتِهِ وَأزْواَجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ اجْمَعِيْنَ. وارْضَاللهُمَّ عَلَى
اَرْبَعَةِ الخُلَفَاءِ الرَّاسِدِيْنَ
سَيِّدِنَا اَبِى بَكْرٍ و عُمَرَ و َ عُشْمَانَ و عَلِىِّ,
بِحَبْلِ اللهِ ألمَتيْنِ
أ شْهَدُ انْ لآإلٰهَ ألاّ ألله واشْهَدُ انَّ مُحَمّداً عَبْدُهُ ورَسُولُهُ
اللهمَّ صَلِّ وسَلِّم عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمّدٍ وَ عَلَى آلِهِ و اصْحَبِهِ أجْمَعِيْنَ
أمَا بَعْدُ:
فَيَا عِبَادَاللهِ آتّقُو الله مَا اسْتَطَعْتُمْ وَ سَا رِعُ إلَى مَغْفِرَةِ رَبِّ العَالَمِيْنَ : واَعْلَمُوا انّ الله سُبْحٰهُ وَتَعالَى أمَرَكُمْ بِامْرٍ بَدَأَ فِيْهِ
بِنَفْسِهِ و ثَنََّى بِمَلآ ءِكَتِهِ المُسَبِِّحَةِ بِقُدْسسِهِ, فَقَالَ تَعَالَى فِى القُرْآنِ العَاظيْمِ :
إِن َّ اللهَ وَمَلَٰٓئِكتَهُ , يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِىِّ ۚ يَٰٓأ يُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيْهِ وَسَلِّمُواْ تَسْلِيمًا
أللهمّ صَلِّ وسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدٍ المُرْسَلِيْنَ , وَعَلَى آلِهِ وَأصْحَابِهِ وَقَرَبَتِهِ وَأزْواَجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ اجْمَعِيْنَ. وارْضَاللهُمَّ عَلَى
اَرْبَعَةِ الخُلَفَاءِ الرَّاسِدِيْنَ
سَيِّدِنَا اَبِى بَكْرٍ و عُمَرَ و َ عُشْمَانَ و عَلِىِّ,
والّتَابِعِيْن و عَلَى بَقِيَّةِ
الصَّحَابَةِ
وتَابِعِ التَّابِعِيْنَ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِاِحْسَانٍ إلى يَوْمِ
الدِّينَ
و عَلَيْنَا يَا اَرْحَمَ
رَاحِمِيْنَ
اللهُمَّ أصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةِ المُسْلِمِيْنَ و اىصُرِ الإسْلَامَ و المُسْلِمِيْنَ
وأهْلِكِ الكَفَرَةَ و المُسْرِكِيْنَ, وَاعْلِِ كَلِمَتَكَ إلَى يَوْمِدِيْنَ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ و المُؤْمِنِيْنَ والمؤمِنَاتِ , الاحيَاءِ مِنْهُمْ وَلاَمْوَاتِ, إنَّكَ سَامِعٌ مُجِبُ ادّعءوَاتِ يَا قَاضِىَ
الحَاجَاتِ
اللهُمَّ أصْلِحْ جَمِيْعَ وُلاَةِ المُسْلِمِيْنَ و اىصُرِ الإسْلَامَ و المُسْلِمِيْنَ
وأهْلِكِ الكَفَرَةَ و المُسْرِكِيْنَ, وَاعْلِِ كَلِمَتَكَ إلَى يَوْمِدِيْنَ
اللهُمَّ اغْفِرْ لِلمُسْلِمِيْنَ وَالمُسْلِمَاتِ و المُؤْمِنِيْنَ والمؤمِنَاتِ , الاحيَاءِ مِنْهُمْ وَلاَمْوَاتِ, إنَّكَ سَامِعٌ مُجِبُ ادّعءوَاتِ يَا قَاضِىَ
الحَاجَاتِ
Ya Allah, pagi ini kami hambaMu anak dari hambamu,
Bersimpuh di hadapanMU,
Teringat dosa-dosa yang telah lalu,
Dengan bakti kami kepadaMu di bulan romadhan ini hapuskanlah dosa2 kami yang telah lalu, hapuskanlah dosa kedua orang tua kami, hapuskanlah dosa-dosa kerabat kami yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dan hapuskanlah segala dosa kaum mukminin yang patuh melaksanakan perintah puasamu di tahun ini.
Ya
Allah ya Tuhan kami,
Berikanlah
kekuatan kepada kami untuk tidak mengulang kemaksiatan yang sama yang telah
kami lakukan di masa lalu,
Ya
Allah ya Tuhan kami,
Lindungilah
anak dan keturunan kami dari kedzoliman masyarakat yang dzolim, dari kesesatan
masyarakat yang sesat.
Jadikanlah
anak keturunan kami pemimpin-pemimpin yang memberi teladan ketaqwaan di tengah
masyarakat dimana mereka berada.
Ya
Allah ya Tuhan kami,
Hindarkanlah
anak dan keturunan kami dari kebodohan orang kafir, meniru gaya hidup orang
kafir, ibadahnya orang kafir dan licik dan kejinya orang kafir.
Ya
Allah ya Tuhan kami berikanlah kekuatan kepada kami untuk dapat melestarikan
kegiatan2 ibadah bulan romadhon tahun ini pada bulan dan tahun yang lain.
Ya
Allah ya Tuhan kami,
Hanya
kepada-Mulah kami serahkan seluruh jiwa raga ini dan kepada-Mulah kami mohon
pertolongan.
اللهمّ انّا نسألك من خير
ماسأك منه سيّدنا ونبيّنا محمّد
عبدك ورسولُك
و نعوذبك من شرّ مااستعا ذك منه سيّدنا ونبيّنا محمّد
عبدك ورسولُك
اللهمّ انّا نسألك موجبات رحمتك وعزاءم مغفرتك والسلامة من كلّ اثم والغنيمة من كلّ برّ والفوز با لجنّة والنّجاة من
النار والعفو عندالحساب\
ربّنا اتّنا فئ الدنيا حسنة وفئ الاخرة حسنة وقنا عذاالنار
وصلّى الله على سيدنا محمّد وعلى اله وصحبه وسلّم
واللحمد لله ربّ العالمين
عبدك ورسولُك
و نعوذبك من شرّ مااستعا ذك منه سيّدنا ونبيّنا محمّد
عبدك ورسولُك
اللهمّ انّا نسألك موجبات رحمتك وعزاءم مغفرتك والسلامة من كلّ اثم والغنيمة من كلّ برّ والفوز با لجنّة والنّجاة من
النار والعفو عندالحساب\
ربّنا اتّنا فئ الدنيا حسنة وفئ الاخرة حسنة وقنا عذاالنار
وصلّى الله على سيدنا محمّد وعلى اله وصحبه وسلّم
واللحمد لله ربّ العالمين
Tidak ada komentar:
Posting Komentar